Review

Review : Air Mata Terakhir Bunda

Published

on

Air Mata Terakhir Bunda sebuah film garapan Endri Pelita dari novel dengan judul yang sama karya Kirana Kejora. Film ini diperankan oleh Happy Salma, Rizky Hanggono, Vino G Bastian dan Marsha Timothy serta dilengkapi dengan peran anak asli Sidoarjo.

Sebuah keluarga kecil dan bahagia jelas tergambar dengan melihat lokasi rumah yang sangat sederhana. Happy Salma yang memerankan seorang Ibu begitu terlihat sangat kental sekali sosok keibuannya. Seorang Ibu yang mendidik anaknya sendirian, berjuangan untuk bisa membesarkan anak-anaknya demi berjualan lontong kupang. Sama seperti Ibu-ibu yang lain, semuanya pasti ingin anaknya sekolah yang tinggi, menjadi sarjana dan sukses. Ibu Sriyani yang diperankan oleh Happy Salma, mempunyai mimpi anaknya diwisuda dan jadi sarjana. Mimpi dan harapan memang tidak ada batasnya, tak terbatas juga keinginan seorang ibu yang hanya penjual lontong kupang keliling.

“Ada alasan kenapa ibu ingin anaknya jadi mahasiswa, agar bisa jadi kebanggaan ibu kalau sudah jadi sarjana”

Delta Santoso diperankan oleh Vino G Bastian yang apik, ia menjadi anak yang berjuang untuk mewujudkan mimpi Ibunya. Dan Rizky Hanggono sebagai Iqbal, seorang kakak yang terlihat sayang dengan keluarganya, kedekatan mereka seperti nyata dan semua orang pasti juga pernah mengalami hal yang sama. Pernah dicewer, pernah dimarahin ibu, semua pasti pernah. Film ini memang menguras air mata, sesekali memang ada canda tawa dengan kehadiran Mamik Prakosa dan Iqbal kecil dan Delta kecil yang diperankan oleh orang asli Sidoarjo dengan bahasa jawatimuran yang sangat kental dan khas.

Perjuangan Delta dan kerja keras yang telah diajarkan oleh Ibunya sejak kecil ia bawa hinggal kuliah. Delta sangat ingin sekali mewujudkan mimpi ibunya, membuat ibunya bangga. Kewajiban seorang anak ketika masih penuntut ilmu tergambar jelas dari perjuangan Delta, menjadi anak yang baik dan menjadi mahasiswa yang benar dan tentunya tujuannya adalah membahagiakan orang tua. Yang paling dalam, yang saya paling suka saat ketika Delta memberikan ibunya Kebaya untuk dipakai pas wisuda, ia kemudian mencium bajunya, ia menaruh harapan besar untuk ibunya agar ibu datang dan melihatnya diwisuda, seperti keinginan ibu. Itu saja.

Setiap moment terpenting tentunya ingin bersama orang yang disayang. Diwisuda dan menjadi Sarjana adalah moment terpenting, karena sebuah kebanggaan telah berhasil meraihnya. Dihari bahagia Delta, ia harus bersedih juga karena harus kehilangan ibunya yang ia tunggu-tunggu diwisudanya. Ibu memang sudah tidak ada, sudah pergi jauh tapi Ibu tidak benar-benar pergi dari kita, ibu ada dihati kita.

Film yang sangat menginspirasi kita semua, mengingatkan kembali perjuangan seorang ibu yang menjadi orang tua tunggal membesarkan kedua anaknya ditengah ekonomi yang sulit. Tapi, ibu akan tetap berjuang untuk pendidikan anak-anaknya. Tak kenal lelah, bahkan disaat ia sakit dan harus beristirahatpun ia tak ingin menunjukkan semua itu kepada anak-anaknya. Film ini saya rekomendasikan untuk ditonton bersama Ibu dan keluarga.

Click to comment

Trending

Exit mobile version