Connect with us

Berita

Samsung SUHD TV Dukung Festival Film Indonesia 2015

Published

on

Samsung SUHD TV Dukung Festival Film Indonesia 2015  “Bangga Film Indonesia” sebagai festival film terbesar di Indonesia. Samsung berkontribusi nyata melalui inovasi terdepan Samsung SUHD TV yang menghadirkan gambar spektakuler untuk mengoptimalkan proses penjurian FFI ke arah lebih baik serta mendorong masyarakat agar lebih mencintai dan bangga akan film Indonesia.

Samsung SUHD TV digunakan sebagai perangkat dalam proses penjurian FFI 2015. Samsung SUHD TV dengan keunggulan teknologi Nano Crystal yang mampu menghasilkan jangkauan warna yang lebih luas. Dengan 10 bit panel sehingga dapat menampilkan warna 64 kali lebih banyak sehingga menghasilkan kualitas gambar dengan lebih detail dan akurat. Dukungan inovasi teknologi Samsung SUHD TV pada FFI 2015 mampu menghadirkan kualitas gambar dan detail warna yang akurat serta mampu mengakomodir standar yang diinginkan para sineas, membantu pekerjaan juri menjadi lebih maksimal. Seperti pada kategori sinematografi, artistik dan efek visual terbaik.

Selain berkontribusi pada penjurian FFI 2015, Samsung juga sekaligus menyuarakan dukungan terhadap hasil karya film Indonesia agar masyarakat semakin bangga akan film Indonesia. “Sebagai pemimpin terdepan di bidang teknologi dan menjadi Global TV nomor 1 berdasarkan Display Search selama 9 tahun berturut-turut, kami tidak pernah berhenti menghadirkan inovasi terdepan dan selalu ingin memberi kontribusi positif kepada masyarakat melalui inovasi produk yang dihadirkan,“ ungkap Jo Semidang, Corporate Marketing Director PT SEIN. “Kami bangga dapat berkontribusi dalam sebuah ajang penghargaan bergengsi di industri perfilman, di mana Samsung SUHD TV mengambil peran dalam proses penjurian kategori Film Terbaik, karena teknologi yang dihadirkan Samsung secara tepat menjawab kebutuhan dalam proses penjurian. Ini berkat teknologi Nano Crystal pada Samsung SUHD TV yang menghadirkan warna yang belum pernah ada di televisi sebelumnya dan warna yang dihasilkan 64x lebih detail. Melalui keunggulan kualitas gambar Samsung SUHD TV yang dapat menampilkan film khususnya film Indonesia dalam tampilan terbaik, kami mendorong masyarakat makin mencintai film Indonesia,” tambahnya.

Jo Semidang, Consumer Electronics Director PT SEIN, Jajang C. Noer, Ketua I Bidang Penjurian, Olga Lydia, Ketua Panitia FFI 2015, dan Lukman Sardi, Ketua III Media dan Publikasi

Jo Semidang, Consumer Electronics Director PT SEIN, Jajang C. Noer, Ketua I Bidang Penjurian, Olga Lydia, Ketua Panitia FFI 2015, dan Lukman Sardi, Ketua III Media dan Publikasi

Ketua Pelaksana FFI 2015, Olga Lydia menyampaikan, “FFI 2015 berupaya mengusung perubahan positif demi kemajuan industri perfilman Indonesia, karenanya kami melakukan beberapa inisiasi. Pembaharuan di beberapa bidang dilakukan agar FFI 2015 dapat menjadi acuan yang lebih baik bagi standar operasi dan prosedur pelaksanaan FFI selanjutnya. Salah satu perubahan signifikan ada pada proses penjurian. Khususnya pada penyeleksian nominasi film bioskop dimana para juri menilai film nominasi melalui Samsung SUHD TV yang menghadirkan gambar spektakuler. Kami sangat berterima kasih atas dukungan Samsung melalui inovasi teknologi Samsung SUHD TV pada proses penjurian yang membantu mendapatkan proses penjurian yang lebih detail, akurat dan maksimal. Samsung SUHD TV mampu menampilkan detail gambar spesifik dan jelas untuk mengoptimalkan proses penjurian yang dibutuhkan FFI saat ini. Dengan berjalannya proses penjurian yang maksimal, maka tujuan terjadinya perubahan positif dapat dicapai lebih sempurna.”

Pelaksanaan FFI 2015 diharapkan tak hanya menjadi ajang apresiasi bagi insan perfilman, namun juga bertujuan agar masyarakat luas dapat menyaksikan sejauh apa pencapaian film Indonesia. Mengangkat tema teater dan film, FFI 2015 menjadikan sutradara legendaris Teguh Karya yang memiliki kontribusi besar bagi dunia perfilman Indonesia sebagai ikon tahun ini. Selama periode pendaftaran 15 September-15 Oktober 2015, tercatat sebanyak 18 film animasi, 63 film bioskop, 11 film dokumenter panjang, 53 film dokumenter pendek, 116 film pendek dan 19 film televisi akan bersaing di 16 kategori film bioskop dan kategori film pendek, animasi, dokumenter panjang, dokumenter pendek dan film televisi terbaik. Adapun tim juri yang akan melakukan penilaian dipimpin oleh Jajang C. Noer, mengepalai 100 orang tim juri yang terdiri dari 85 orang penerima piala Citra tahun-tahun sebelumnya dan insan perfilman yang berprestasi di bidangnya, serta 15 orang dari berbagai profesi.

Jo Semidang, Consumer Electronics Director PT SEIN, Jajang C. Noer, Ketua I Bidang Penjurian, Olga Lydia, Ketua Panitia FFI 2015, dan Lukman Sardi, Ketua III Media dan Publikasi berada di ruang penjurian

Jo Semidang, Consumer Electronics Director PT SEIN, Jajang C. Noer, Ketua I Bidang Penjurian, Olga Lydia, Ketua Panitia FFI 2015, dan Lukman Sardi, Ketua III Media dan Publikasi berada di ruang penjurian

Tak hanya dalam proses penjurian, pada malam puncak penghargaan di ICE BSD tanggal 23 November 2015, Samsung SUHD TV akan turut hadir untuk memberikan kesempatan bagi seluruh undangan yang hadir menikmati pengalaman menonton terbaik nominasi kategori Film Terbaik FFI 2015. “Kami percaya bahwa Samsung SUHD TV mampu menghadirkan tontonan dengan kualitas gambar yang tidak dihadirkan oleh televisi yang ada sebelumnya. Keterlibatan Samsung SUHD TV dalam pelaksanaan FFI 2015 semoga dapat menginspirasi dan berikan kesempatan kepada keluarga dan masyarakat Indonesia untuk makin bangga dan mencintai film Indonesia yang berikan dalam kualitas terbaiknya,” tutup Jo Semidang.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Berita

Synesthesia, Kemampuan Membaca Warna Suara Yang Dimiliki Oleh Riani Dalam Film Virgo and The Sparklings, Kasus Nyata Atau Hanya Ada di Film Fantasi?

Published

on

Film virgo and the sparklings Synesthesia

Film Virgo and The Sparklings merupakan film yang diadaptasi dari karya webtoon kolaborasi Author ternama antara Annisa Nisfihani dan Ellie Goh. Jika kalian sudah menontonnya, pasti sudah tahu genre film ini adalah fantasi yang bercerita tentang seorang cewek (Riani diperankan oleh Adhisty Zara) yang mempunyai kemampuan dalam membaca warna suara, atau dapat disebut dengan Synesthesia.

Dengan munculnya cerita tentang Synesthesia ini, pasti banyak yang penasaran tentang kemampuan ini. Synesthesia itu nyata nggak sih? Atau Cuma ada di dunia fantasi aja? Menarik untuk dibahas!

Apa itu Synesthesia?

Synesthesia ini berasal dari bahasa Yunani Kuno yang terdiri dari kata syn, artinya bersama, dan aesthesis, artinya adalah sensasi. Synesthesia adalah fenomena persepsi sensorik di mana stimulasi organ sensorik tertentu secara otomatis dan tidak sadar menghasilkan sensasi lain. Dengan kata lain, gangguan saraf memaksa otak untuk memproses data dalam bentuk beberapa indra sekaligus. Misalnya, saat  mendengar nada tertentu, mereka dapat memvisualisasikan menjadi warna seperti merah, hitam, atau putih dengan bentuk-bentuk tertentu. Orang yang memiliki Synesthesia disebut Synesthetes, dalam hal ini karakter Riani dapat kita sebut Synesthetes.

Menurut tinjauan medis yang dilakukan oleh Christopher Melinosky, MD, asisten Profesor di University of South Florida (seorang Neurointensivist), Synesthesia bukanlah suatu penyakit atau kelainan yang dapat membahayakan kesehatan, dan juga tidak berarti ‘sakit jiwa’. Keadaan ini seperti bisa dibuat-buat, namun secara medis, Synesthesia memang dapat dibuktikan bahwa kondisi tersebut adalah nyata. Sekitar 1% hingga 4% orang di dunia diperkiraan memiliki kemampuan ‘melihat suara’ ini. Cukup langka ya! Synesthesia ini punya banyak jenis lho, diantaranya Colored grapheme synesthesia, Chromesthesia, Number form, Auditory-tactile synesthesia, Ordinal linguistic personification, Mirror-touch synesthesia, dan Lexical-gustatory synesthesia. Adapun Synesthesia yang dimiliki Riani adalah Chromesthesia, karena dia bisa melihat warna-warna dari suara.

Baca juga : Budaya Bugis di film Athirah

Synesthesia di film Virgo and The Sparklings

Di film Virgo and The Sparklings, selain mampu melihat warna suara, Riani juga dapat menciptakan percikan listrik dan api. Muncul pertanyaan juga, “Wah berarti semua orang yang punya Synesthesia bisa jadi Superhero kayak Riani dong!?”. Untuk hal ini belum dapat dibuktikan secara nyata, penelitian yang ada hanya mengkaji mengenai seseorang yang dapat melihat warna suara, tidak lebih dari itu.

Jadi, dapat disimpulkan kalau Synesthesia yang dimiliki Riani dalam Film Virgo and The Sparklings itu memang kedaan yang ada di dunia nyata ya! Tapi untuk kekuatan yang dimiliki Riani hanyalah bumbu dari Author dan Penulisnya agar jalan cerita menjadi seru dan menarik!

Desma Do.

Continue Reading

Berita

Film Petualangan Sherina 2 Sudah Mulai Tahap Produksi

Published

on

film petualangan sherina 2

Nostalgia, itulah pertama kata yang terucap ketika melihat film ini. Film ini di era 2000an menjadi film favorit anak-anak pada saat itu dan termasuk saya, hehe. Pada saat itu sherina masih kecil dan imut imut dan sekarang sekuel itu dilanjutkan yang akan tayang perkiraan tahun depan yaitu 2023 dengan versi petualangan yang baru tentunya.

Produksi Film Petualangan Sherina 2

Foto produksi film Petualangan Sherina 2
Foto produksi film Petualangan Sherina 2

Miles selaku produsen film ini mengumumkan bahwa film Petualangan Sherina 2 telah masuk produksi pada bulan ini ditahun 2022, Miles films kembali berkolaborasi dengan Base Entertainment dan didukung oleh Talamedia. Riri Reza menjadi sutradara dan diproduseri oleh Mira lesmana. Tokoh utama dalam film ini masih seperti yang dulu yaitu Sherina dan Sadam yang diperankan oleh Sherina Munaf dan Derby Romero.

Sinopsis Petualangan Sherina 2

film petualangan sherina 2

Sherina dan Sadam dewasa yang telah lama terpisah, akan bertemu lagi di hutan hujan tropis untuk menghadapi petualangan yang menantang dan penuh kejutan.

Tim Baru Pembuatan Film Petualangan Sherina 2

Pada pembutaan film kali ini berbeda dari sebelumnya, karena ada tim baru anak muda hebat yang akna menjadi kru dipembuatan film. Sherina Munaf selaku pemeran utama juga terlibat dalam pengembangan cerita dan menjadi komposer serta penata musik, yang menggantikan posisi almarhum gurunya, Elfa Secioria. Lalu, Virania Munaf kakak kandung Sherina turut menjadi pengembang cerita dan co-writer skenario bersama Jujur Prananto, Mira Lesmana, dan Riri Reza.

Baca juga : Ben & Jody 2

Continue Reading

Berita

Film Terlaris Sepanjang Masa

Published

on

Sinopsis KKN Di Desa Penari

Film KKN Di Desa Penari adalah yang diangkat dari kisah nyata, tetapi ditulis oleh twitter @simpleman dan bebrapa tahun terakhir trending dihampir semua media sosial. Masyarakat banyak yang mengikuti cerita ini dan membaca, karena rasa penasaran. Film ini kemudian diproduksi oleh MD Entertainment dan sempat mengalami beberapa penundaan penayangan ke layar lebar karena beberapa faktor teknis.

Sinopsis Film KKN Di Desa Penari

Seorang laki-laki yang dikenal dengan sebutan Simpleman, mendapatkan sebuah kisah menyeramkan. Berawal dari 5 mahasiswa yang harus melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil, Nur (Tissa Biani), Widya ( Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu ( M. Fajar Nugraga) tidak pernah menyangka kalau desa yang mereka pilih ternyata bukanlah desa biasa. Pak Prabu (Kiki Narendra)sang kepala desa memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, sebuah gapura yang menuju tapak tilas. Tempat misterius itu mungkin ada hubungannya dengan sosok penari cantik yang mulai menganggu Nur dan juga Widya. Satu persatu mulai merasakan keanehan desa tersebut. Bima pun mulai berubah sikap. Proker KKN mereka berantakan, tampaknya penghuni ghaib desa tersebut tidak menyukai mereka. Nur akhirnya menemukan fakta mencengangkan bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut. Teror sosok penari misterius semakin menyeramkan, mereka mencoba meminta bantuan Mbah Buyut (Diding Boneng) dukun setempat, namun sudah terlambat, mereka terancam tidak akan bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari itu.

Baca juga : Sinopsis KKN di desa penari

Akhirnya, pada tahun 2022 tepatnya tanggal 30 april 2022 resmi tayang dilayar lebar dan booming sampai saat ini masih tayang dan jumlah penonton semakin bertambah. Dibeberapa kota tiket selalu penuh dan banyak antrian. Media sosial dihebohkan dengan beragam testimoni dari berbagai kalangan dan justru semakin membuat orang penasaran.

Jumlah Penonton Film KKN Di Desa Penari

Jumlah yang sangat fantastis, sampai saat ini jumlah penonton sudah mencapai 9 juta lebih dan akan terus bertambah dan yang membuat lebih bangga lagi adalah disisi lain film marvell yaitu Doctor Strange in the Multiverse of Madness tayang, tapi film KKN Di Desa Penari mampu mendominasi jumlah penonton dan ini sangat langka terjadi di perfilman indonesia.

Film Terlaris Sepanjang Masa

Film KKN Di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa dengan jumlah 9 jutaan penonton dan akan terus bertambah dan mengalahkan rekor film terlaris sepanjang masa sebelumnya yaitu Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1 dengan jumlah 6,8 juta.

Menjadi awal yang baik di tahun 2022 dengan hadirnya film ini menjadi film terlaris sepanjang masa, dunia perfilman indonesia bisa bangkit dari masa pandemi dan ini membuka pintu yang sangat lebar buat indsutri film indonesia dan menarik antuasiasme masyarakat indonesia tentang kualitas film indonesia, bahkan bisa bersaing dengan film luar negeri.

Continue Reading

Trending