Berita

Film Kartini Dari Legacy Pictures Mendapat Dukungan Dari Mendikbud

Published

on

Indosinema.com – Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik pembuatan film Kartini. Menurut Anies, Kartini merupakan pahlawan yang mampu menginspirasi banyak orang, terutama generasi masa kini.

“Saya sangat mendukung sekali dibuat film tentang Kartini. Itu penting karena Kartini, hidup lahir beliau sampai wafat 25 tahun, tapi usia pikiran dan gagasan dari Kartini melampaui berbagai era hingga sekarang. Perjalanan hidup Kartini bisa menjadi pelajaran menarik bagi generasi kini, Dalam dua jam, film Kartini nanti akan dipilih momen mana yang jadi perhatian, dan pilihan itu yang akan mengkonstruksi pemikiran publik tentang Kartini”. Kemudian beliau melanjutkan “Supaya film Kartini jangan dibebankan untuk memberi pesan yang relevan dengan masa sekarang, karena jadinya tidak pas. Seperti contoh, ada film zaman dulu yang memberi pesan ke penonton untuk tidak menggunakan kekerasan. Padahal jaman dulu kekerasan adalah hal wajar, bagian bentuk dari perlawanan,” Anies pada acara diskusi Kartini dan Bangsa Mandiri di Jakarta.
Sutradara Hanung Bramantyo juga setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mas Anies. “Akhir-akhir ini kita menyepelekan kata-kata. Padahal kata-kata itu menginspirasi dan menggerakkan dengan efek yang panjang dan dahsyat. Tetapi, akhir-akhir ini film lebih fokus pada perbuatan. “

Legacy Pictures bekerjasama dengan Dapur Film memproduksi film biopic “Kartini”. Kartini tentu bukan sebuah nama yang asing, namun akhir-akhir ini makin banyak generasi muda yang tidak tahu siapa Kartini? apa sebenarnya yang diperjuangkan oleh Kartini? Hal ini mengelitik Produser Robert Ronny dan sutradara Hanung Bramantyo untuk bekerjasama dan memproduksi film Kartini yang akan menceritakan hal-hal yang tidak diketahui public tentang sosok Kartini sesungguhnya.
Akhir-akhir ini Hari Kartini hanya identik dengan anak-anak mengenakan pakaian daerah, semangat emansipasi sudah dianggap usang dan ketinggalan zaman. Tetapi hal ini justru sangat tidak tepat, Kartini sebenarnya memperjuangkan kesetaraan pendidikan, status sosial dan lainnya untuk kaum perempuan. Tidak terbantahkan bahwa hingga saat ini perjuangan Kartini belumlah usai, karena ketidakadilan terhadap kaum yang Ia perjuangkan masih terjadi hingga saat ini.
Kartini memperjuangkan kesetaraan dan kemandirian lewat tema yang sama: pendidikan.
Dengan kesadaran tentang pentingnya ketrampilan membaca dan menulis, serta kecintaannya kepada kanak-kanak, Kartini menjadi simbol bahwa perubahan pun bisa digerakkan oleh seorang perempuan.
Dari riset yang dilakukan team produksi film Kartini, ada empat hal yang membuat Kartini menjadi figur panutan, yaitu: kegemarannya membaca, terbukanya wawasan yang bersangkutan karena sering bepergian keluar dari kadipaten, siasatnya dalam mendirikan sekolah (menerima lamaran pria tua pilihan ayahnya), dan kesadarannya untuk tidak “selfish” atau hanya memikirkan diri sendiri. Jauh sebelum para motivator mendongengkan kutipan bahwa hidup itu bermakna bila bermanfaat bagi orang banyak, putri Bupati Jepara ini sudah lebih dulu melakukannya.

Negeri ini membutuhkan lebih banyak sosok yang menginspirasi. Semoga spirit Kartini terus terjaga, agar pendidikan menjadi alat menuju kesetaraan gender dan bangsa yang mandiri.

 

Click to comment

Trending

Exit mobile version