Review

Cinta dari Wamena : Cinta dan Persahabatan, Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya

Published

on

Cinta dari Wamena, film karya Lasja F Susatyo ini berkisah tentang 3 remaja Wamena yang tinggal di desa dekat Jayawijaya. Bersahabat dari kecil, hingga mereka sama-sama ingin melanjutkan sekolah dan mengejar pendidikan gratis di Wamena. Mereka punya cita-cita, bersama-sama ingin mengejar impian mereka. Dengan tekad mereka meninggalkan rumah untuk bisa ke kota belajar gratis. Mereka bernama Lithius, Tembi dan Martha.

Lasja F Susatyo kembali berkarya dengan sebuah film edukasi tentang HIV/AIDS sebelumnya ia menyutradarai film berjudul MIKA, kisah cowok dengan positif AIDS dan cewek skholiosis. Yang membedakan, kali ini adalah kisah anak remaja Wamena, Papua dengan keadaan sebenarnya.

Disana, tidak banyak anak remaja yang sudah bisa membaca. Jadi untuk edukasi tentang HIV/AIDS disana pun tidak mereka dapatkan, yang ia tau hanyalah penyakit tersebut adalah kutukan. Apakah benar disana tidak ada edukasi atau sebuah informasi tentang HIV/AIDS ? Padahal di Papua diinformasikan bahwa penderita HIV/AIDS disana sangatlah tinggi.

Di film sebelumnya, Lasja F Susatyo ditengah-tengah memberikan edukasi tentang HIV/AIDS, bagaimana penyakit tersebut bisa tertular dan melakukan penyuluhan dikalangan anak SMA. Dalam Film Cinta dari Wamena harusnya sih butuh penyegaran dengan memberikan informasi seperti itu, setidaknya mereka bisa mengetahui bagaimana cara mencegah supaya tidak tertular penyakit kutukan itu.

Peran Lithius, salah satu murid yang pintar, suka bernyanyi dan semangat dalam mengejar cita-cita. Ia memberikan pesan, jika seseorang terkena HIV/AIDS atau ODHA , jangan jauhi orangnya tapi dengan jauhi penyakitnya. Cinta dan Persahabatan, sahabatnya terserang AIDS namun ia tetap memberikan dukungan, selalu berada disampingnya sekedar menyuruh untuk meminum obat, memberikan motivasi bahwa ODHA berhak sehat. Meskipun sahabatnya sudah berputus asa, Lithius selalu memberi motivasi bahwa ODHA bisa menikah dan punya anak. Begitu juga dengan Cintanya, wanita yang Lithius cintai terkena HIV namun ia tidak menjauh.

Lithius, anak remaja Papua yang sukses mengejar cita-citanya hingga bisa sekolah di Jakarta. Anak remaja Papua yang dengan berani terus bersemangat untuk mengejar impiannya.

Cinta dari Wamena, sebuah pesan dari Kota Wamena jauhi penyakitnya bukan orangnya, karena ODHA berhak sehat. Film edukasi HIV/AIDS dari Wamena semoga karya ini memberikan informasi kepada semua orang terhadap kesadaran tentang HIV/AIDS.

 

Click to comment

Trending

Exit mobile version