Berita

Diskusi dan Pemutaran Jakarta Hati di Undip Semarang

Published

on

Hari kedua dari rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Budge Buster atas kerjasama dengan Kronik Film Media salah satu UKM di Universitas Diponegoro Semarang ini berlangsung sangat meriah. Berbeda dengan pemutaran hari pertama yang selain nonton film Jakarta Hati ada Final Dubbing yang mana  Lavesh Samtani, Rendy Ahmad dan Framly Nainggolan menjadi jurinya.

Pada pemutaran hari kedua ini tidak hanya menonton film Jakarta Hati melainkan ada sesi Diskusi Sosial dengan Mas TL sapaan akrab Pakar Ilmu Komunikasi yang sekaligus dosen yang didampingi oleh Rendy Ahmad dan Framly Nainggolan, serta Sutradara film Jakarta Hati Salman Aristo.

Pada sesi diskusi ini banyak sekali mahasiswa yang hadir, diantaranya ada komunitas film dari USM dan IAIN Walisongo Semarang. Mereka sangat antusias sekali, pertanyaan datang bertubi-tubi yang mana harus dijawab oleh sang sutradara. Mulai dari kesulitan, biaya yang dikeluarkan, bagaimana proses ijin lokasi sampai dengan tahap pembuatan skrip dan ide cerita.

Jakarta Hati merupakan sebuah cerita yang menggambarkan lika-liku kehidupan sosial di Ibukota. Mas Salman memang tidak menunjukkan sedikitpun ikon-ikon Jakarta seperti Monas, Stasiun Pasar Senen, atau bahkan Mall besar yang berdiri gagah, melainkan dalam cerita ini menyampaikan kehidupan personal dan masalah-masalah yang terjadi, tutur Mas Salman saat menjawab pertanyaan dari penonton.

Film Jakarta Hati ini menceritakan kehidupan yang kompleks dimana tak hanya terjadi di Ibukota saja, melainkan juga terjadi di daerah-daerah atau kota lainnya. Film yang sangat mengibur dan membuat diskusi kali ini semakin hangat.

Acara ini terselenggara atas kerjasama dengan Budge Buster, UKM Kronik , Kofindo dan  didukung oleh Blue Bird Group.

credit : @BudgeBuster

Baca juga :

 

Click to comment

Trending

Exit mobile version